Ikeuchi Aya, gadis normal berumur 15 tahun, merupakan anak dari sebuah keluarga yang membuka toko tahu. Aya, yang sebentar lagi akan menjadi anak SMA, banyak mengalami hal-hal yang aneh belakangan ini. Dia mulai sering terjatuh dan memiliki cara berjalan yang tidak biasa. Ibunya, Shioka, membawa Aya ke dokter, dan dokter memberitahu Shioka bahwa Aya mengidap penyakit spinocerebellar degeneration, yaitu sebuah penyakit yang mengerikan dimana fungsi cerebellum pada otak berangsur-angsur memburuk sehingga pada titik tertentu, si penderita tak akan bisa berjalan, berbicara, menulis, dan bahkan, tidak bisa makan. Bagaimanakah reaksi Aya ketika dia mengetahui penyakitnya ? Dan bagaimana Aya menjalani kehidupannya setelah itu ?
Title : 1リットルの涙
Title (Romanji) : One Litre no Namida
Also Known as : Ichi Rittoru no Namida/A Diary with Tears/One Litre of Tears
Genre : Drama, School, Tragedy, Family, Romance
Episodes : 11 Episodes
Ratings : 8.6/10
Broadcast Network : Fuji TV
Broadcast Period : Oct 11, 2005 – Dec 20, 2005
Air Time : Every Tuesday at 21:00
Title (Romanji) : One Litre no Namida
Also Known as : Ichi Rittoru no Namida/A Diary with Tears/One Litre of Tears
Genre : Drama, School, Tragedy, Family, Romance
Episodes : 11 Episodes
Ratings : 8.6/10
Broadcast Network : Fuji TV
Broadcast Period : Oct 11, 2005 – Dec 20, 2005
Air Time : Every Tuesday at 21:00
Drama ini menceritakan tentang sesosok Ikeuchi Aya, seorang gadis berumur 15 tahun yang periang, sopan, cemerlang, pintar, rajin dan jago main basket. Namun takdir berkata lain, dia mendapatkan sebuah penyakit langka yang sampai saat ini belum ada obatnya. Penyakit ini perlahan-lahan merenggut sistem motorik Aya, mulai dari tidak dapat berjalan, menulis, berbicara dan pada akhirnya membuat nyawanya terancam.
Drama ini, sesuai dengan judulnya, 1 Litre of Tears, benar-benar membuat orang yang menontonnya menangis terharu melihat perjuangan Aya dalam menghadapi kenyataan hidup. Perjuangannya melakukan berbagai macam terapi dan pengobatan, walaupun dia tahu itu tidak akan mengubah apapun. Drama ini juga mampu menghipnotis penonton, seakan-akan penonton diajak untuk merasakan apa yang Aya rasakan, ingin membantunya, ingin menyemangatinya, ingin membuatnya keluar dari penderitaannya.
Tidak lupa, dalam drama ini juga terselip momen-momen kehangatan keluarga, kekonyolan ayahnya Aya dan adik Pertamanya, Ako, yang sering bertengkar dalam berbagai hal, dan juga bagaimana keluarga ini selalu mendukung dan menyemangati Aya, terutama Ibunya yang sangat tegar menghadapi kenyataan itu. Selain itu, Aya juga mendapatkan banyak dukungan dari teman-teman dekatnya di sekolah, teman-teman satu klub basket, dan juga dari Asou, seorang siswa yang diam-diam menyukai Aya.
Keadaan yang semakin memburuk membuat Aya harus rela meninggalkan sekolah impiannya dan pindah ke sekolah khusus untuk orang-orang seperti Aya. Walaupun dia terlihat tegar dan menerima keadaannya yang semakin memburuk itu, sebenarnya didalam hatinya, dia sangat sedih. “Kenapa penyakit ini memilihku?” “Untuk apa aku hidup?” itulah yang selalu dikatakan Aya. Namun terlepas dari semua itu, walaupun pergerakan tubuhnya kian terbatas, dia tetap menulis diary, dia merasa dirinya menjadi lebih baik setelah menulis diary. Dia terus menulis hingga dia tidak sanggup lagi memegang pena.
Satu hal yang membuat saya menangis terharu menonton drama ini bukan hanya karena melihat kondisi tubuh Aya yang kian hari kian memburuk dan melihat betapa menderitanya dia menahan kenyataan tentang kondisi tubuhnya sendiri, namun juga karena melihat keluarga dan teman-temannya yang menghadapi kenyataan tentang kondisi Aya, melihat mereka rela melakukan apapun demi membuat penderitaannya berkurang, melihat keluarga dan teman-temannya selalu berada disampingnya namun tidak bisa melakukan apapun yang dapat mengubah kondisi tubuh Aya, hal tersebut terlihat sangat natural dan membuat saya tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menangis terharu.
Ada banyak pesan yang disampaikan oleh drama yang diangkat dari kisah nyata seseorang bernama Kitou Aya ini, setelah menonton drama ini, anda akan merasa lega karena sedang tidak berada di posisi Aya, anda akan lebih menghargai hidup, lebih menghargai waktu-waktu kebersamaan anda bersama teman-teman dan keluarga, terlebih lagi, anda akan bersyukur anda masih hidup dan masih diberikan kesehatan oleh yang maha kuasa. Ini adalah drama yang patut diancungi jempol, film yang wajib ditonton! saya berani bertaruh, anda tidak akan menyesal menonton drama ini. Selain ceritanya yang bagus dan dramatis, drama ini juga didukung oleh akting para pemerannya yang bagus, lagu-lagu yang memikat hati dan selimpah pesan yang tersirat didalamnya.
Just being alive is such a lovely and wonderful thing
-Kitou Aya
0 comments:
Post a Comment