Friday, January 4, 2013

Penggemar Cokelat Lebih Sedikit Terserang Stroke

0

Coklat yang disukai berbagai kalangan.
Menurut sebuah studi Swedia yang disiarkan dalam Journal of the American College of Cardiology yang meneliti 33.000 wanita, semakin banyak cokelat yang dimakan wanita tersebut maka kian rendah risiko stroke.

Hasil penelitian tersebut menambah panjang daftar serangkaian bukti yang mengaitkan konsumsi cokelat dengan kesehatan jantung, tapi temuan tadi tak menyarankan orang agar melahap cokelat sebanyak-banyaknya.

"Mengingat desain observasi studi itu, temuan-temuan dari penelitian tadi tidak membuktikan bahwa cokelatlah yang menurunkan risiko stroke," ungkap Susanna Larsson dari Karolinska Institutet di Stockholm, dalam email kepada Reuters Health.

Peringatan

Larsson memang yakin cokelat memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, tapi dia juga memperingatkan bahwa mengonsumsi cokelat terlalu banyak malah bisa kontraproduktif.

"Cokelat hendaknya dikonsumsi tidak seberapa banyak mengingat cokelat kaya akan kalori, lemak dan gula. Karena cokelat hitam mengandung koko lebih banyak dan gula lebih sedikit daripada cokelat susu, konsumsi cokelat hitam akan lebih bermanfaat."

Larsson dan para koleganya meneliti data dari sebuah studi mamografi yang meliputi laporan oleh diri sendiri tentang seberapa banyak cokelat yang dimakan para wanita pada 1997. Usia para wanita itu bervariasi dari 49 hingga 83 tahun.

Makin Rendah

Dalam sedekade berikutnya, terjadi 1.549 stroke di antara kelompok tadi. Semakin banyak cokelat dikonsumsi wanita maka tambah rendah risiko mereka.

Di antara mereka yang tingkat asupan cokelatnya paling tinggi setiap pekannya, lebih 45 gram, sebanyak 2,5 stroke terjadi untuk setiap 1.000 wanita per tahunnya. Angka itu adalah 7,8 per 1.000 di antara para wanita yang setidaknya memakan kurang dari 8,9 gram seminggu.

Para ilmuwan berspekulasi bahwa zat dikenal sebagai flavonoids khususnya apa yang disebut flavanois, mungkin bertanggungjawab atas manfaat nyata cokelat bagi kesehatan.

Menurut Larsson, flavonoids diketahui menurunkan tekanan darah tinggi, yakni suatu faktor terjadinya stroke, dan memperkuat faktor-faktor darah lain yang dikaitkan dengan kesehatan jantung.

Namun demikian apakah manfaat teoritis itu memang terbukti menjadi manfaat nyata dalam hidup masih harus diteliti lebih cermat.

Hampir 800.000 orang di AS menderita stroke setiap tahunnya, dengan sekira seperenam dari mereka meninggal karena penyakit itu dan banyak lainnya menderita cacat fisik.

Bagi orang yang menghadapi risiko tinggi, para dokter menyarankan pengobatan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, berhenti meroko, berolahraga lebih banyak dan mengonsumsi makanan lebih sehat -- tapi sebegitu jauh, cokelat belum tercantum dalam daftar tersebut.

0 comments:

Post a Comment

 
Web Portal